Selasa, 28 Juli 2009

Buka Usaha Kecil? Why Not....


Dalam sebuah seminar kewirausahaan terbeber fakta, betapa banyak orang ingin berhenti jadi karyawan, dan kemudian mulai buka usaha sendiri. Ada yang sudah siap dengan modal plus perencanaan yang njilimet. Ada yang baru berbekal dengan gagasan semata. Namun ada pula yang punya banyak uang, tapi bingung mau diapain. Masih banyak yang blank. Tak tahu bagaimana dan dari mana harus memulai.

Minggu, 26 Juli 2009

Ketika Pemulung Menjadi Inspirasiku

Siang itu, saya lagi sendirian di basecamp. Kawan-kawan yang biasa ngumpul belum juga datang. Padahal, jam dinding sudah menunjukkan pukul 12.00. Sambil menunggu kedatangan kawan-kawan, untuk mendisukusikan sebuah masalah, tiba-tiba saya melihat seorang pemulung.

Minggu, 19 Juli 2009

62 tahun Koperasi Indonesia, Disanjung...... Tapi Setengah Hati

Koperasi merupakan asosiasi orang-orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip Koperasi itu sendiri, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya yang rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya. Koperasi bertujuan untuk menjadikan kondisi sosial dan ekonomi anggotanya lebih baik dibandingkan sebelum bergabung dengan Koperasi.

Sabtu, 11 Juli 2009

KUR, Alternatif Modal Koperasi



Sekilas tentang Kredit Usaha Rakyat (KUR)

KUR adalah skema Kredit/Pembiayaan yang khusus diperuntukkan bagi UMKM dan Koperasi yang usahanya layak namun tidak mempunyai agunan yang cukup sesuai persyaratan yang ditetapkan Perbankan. Tujuan akhir diluncurkan Program KUR adalah meningkatkan perekonomian, pengentasan kemiskinan dan penyerapan tenaga kerja.
Perguliran KUR dimulai dengan adanya keputusan Sidang Kabinet Terbatas yang diselenggarakan pada tanggal 9 Maret 2007 bertempat di Kantor Kementerian Negara Koperasi dan UKM dipimpin Bapak Presiden RI. Salah satu agenda keputusannya antara lain, bahwa dalam rangka pengembangan usaha UMKM dan Koperasi, Pemerintah akan mendorong peningkatan akses UMKM dan Koperasi kepada kredit/pembiayaan dari perbankan melalui peningkatan kapasitas Perusahaan Penjamin. Dengan demikian UMKM dan Koperasi yang selama ini mengalami kendala dalam mengakses kredit/pembiayaan dari perbankan karena kekurangan agunan dapat diatasi.

KUR telah diluncurkan oleh Bapak Presiden RI pada tanggal 5 Nopember 2007. Peluncuran KUR merupakan upaya Pemerintah dalam mendorong Perbankan menyalurkan kredit/ pembiayaan kepada UMKM dan Koperasi. Peluncuran tersebut merupakan tindaklanjut dari ditandatanganinya Nota Kesepahaman Bersama (MoU) pada tanggal 9 Oktober 2007 tentang Penjaminan Kredit/Pembiayaan kepada UMKM dan Koperasi antara Pemerintah (Menteri Negara Koperasi dan UKM, Menteri Keuangan, Menteri Pertanian, Menteri Kehutanan, Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perindustrian, Perusahaan Penjamin (Perum Sarana Pengembangan Usaha dan PT. Asuransi Kredit Indonesia) dan Perbankan (Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BTN, Bank Bukopin, dan Bank Syariah Mandiri). KUR ini didukung oleh Kementerian Negara BUMN, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian serta Bank Indonesia.

Instansi Pembina
1. Kementerian Negara Koperasi dan UKM
2. Departemen Pertanian
3. Departemen Kelautan dan Perikanan
4. Departemen Perindustrian
5. Departemen Kehutanan
6. Instansi terkait lainnya




Koordinasi Kebijakan
  1. Dalam rangka mengkoordinasikan program KUR, Pemerintah membentuk Komite Kebijakan.
  2. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama dengan instansi pembina mengkoordinasikan kebijakan penjaminan kredit.
  3. Hal-hal yang dikoordinasikan:
    a. Penyiapan UMKM dan Koperasi sesuai dengan kewenangan instansi pembina.
    b. Kebijakan dan priotas bidang usaha.
    c. Pembinaan dan pendampingan UMKM dan Koperasi
    d. Koordinasi penyaluran KUR dengan Perbankan dan Perusahaan Penjaminan
    e. Sosialiasi program dan koordinasi dengan daerah
    f. Kebijakan Penjaminan Kredit
Bank Pelaksana KUR:
1. Bank BRI
2. Bank Mandiri
3. BankBNI
4. Bank BTN
5. Bank Bukopin
6. Bank Syariah Mandiri

Perusahaan Penjamin
1. Perum Sarana Pengembangan Usaha (perum SPU)
2. PT. Asuransi Kredit Indonesia (PT. Askrindo)

Skema KUR
Secara umum Skema KUR yang telah disepakati Bank Pelaksana dengan Perusahaan Penjamin dan Permerintah sebagai berikut:

  1. Nilai Kredit maksimal Rp.500 juta per debitur
  2. Bunga maksimal 16% per tahun (efektif)
  3. Pembagian resiko penjaminan: Perusahaan Penjaminan 70% dan Bank Pelaksana 30%.
  4. Penilaian Kelayakan terhadap usaha debitur sepenuhnya menjadi kewenangan Bank Pelaksana.
  5. UMKM dan Koperasi tidak dikenakan Imbal Jasa Penjaminan (IJP)
Cara mengakses KUR
  1. UMKM dan Koperasi yang membutuhkan Kredit dapat menghubungi Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu Bank Pelaksana terdekat.
  2. Memenuhi persyaratan dokumentasi sesuai dengan yang ditetapkan Bank Pelaksana.
  3. Mengajukan surat permohonan kredit/pembiayaan
  4. Bank Pelaksana akan melakukan penilaian kelayakan
  5. Bank Pelaksana berwenang memberikan pesetujuan atau menolak permohonan kredit.

Rabu, 08 Juli 2009

nol nol nol.....jam 00.WIB



"...ya ayyuhal mudatsir, qum faandzir...."

Saya renungkan itu, lalu terjadilah coretan-coretan ini.
Kita memang harus segera bangun. Kita juga yang harus segera merubah nasib kita.
Berpangku tangan saja, menengadah kepada Yang Kuasa tidak akan mendatangkan apa-apa.


Kehidupan selalu berputar. Tanpa kita sadari, kita ini mempunyai kontrak dengan sang Khaliq. Kita diberi amanat untuk menjadi 'pemimpin' di seantero jagad ini. Minimalnya menjadi pemimpin bagi diri kita.

Sering kita ini meremehkan waktu. PAdahal itu sebuah langkah keliru. Mungkin saya dan anda tidak menyadari semua itu. Karena kita terlalu disibukkan urusan duniawi. Pergi subuh datang malam, anak dan istri sudah pulas tidur. Lalu bagaimana kita menjalankan titah sang Khaliq. Membangun sebuah keluarga yang uswatun hasanah.

Saya yakin, semuanya mendamba sebuah tatanan kehidupan yang sakinah. Namun, semuanya sering terkendala karena rupiah. Padahal, banyak nikmat Tuhan dan caranya sangat sederhana. Cuma... kita sebagai makhlukNya terkadang tidak tahu. Bahkan tidak sedikit yang tidak mau tahu.

lalu apa makna dan hakikat pengabdian kita kepadaNya..?

Tuhan mengarunia kita aqal dan qalb. Dua modal utama itulah yang harus kita maksimalkan dengan menejemen yang mutakhir. Soal uang misalnya, tergantung kita juga. Apakah kita mau jadi budak uang atau uang yang jadi budak kita.

Beruntunglah kita yang bisa akses internet. Ini merupakan sebuah anugerah Tuhan yang tak terkira. Lewat Internet pula semua orang bisa belajar dan sukses. Bahkan dengan internet pula orang mampu mengaliri pundi keluarganya. ya... dengan bisnis online.

Saya renungi itu semua...., bagaimana dengan anda.

Tawaran bisnis online sangat luar biasa. Bahkan mungkin ada yang berpola SPAM. Tapi, disinilah kita juga harus bijak. Kita harus cheq n Recheq (tabayyun...

Kutipan ayat diatas... mengingatkan saya kembali akan Don't Dream Start Action, STop Dreaming Start Action. ya... intinya KIta harus segera bangkit dan mengingatkan saudara kita untuk terus action.

Kita harus segera bangun dari mimpi. Tentunya kita harus bangga, ketika bisa memberikan kemanfaatn kepada orang lain. Disinilah INDAHNYA BERBAGI.

Senin, 06 Juli 2009

Mau Buka Usaha, tapi gak punya modal…?


Beberapa waktu lalu, saya sempat ngobrol dengan kawan-kawan sarjana yang baru lulus. Kemudian, saya juga menyempatkan ngobrol dengan mereka yang baru lulus SMA/SMK. Ternyata kendala mereka sama, ingin cepet kerja namun lowongan yang selalu muncul di Koran, tidak sesuai dengan spesifikasi mereka. Diantara mereka, ada juga yang sedang mimpi jadi pengusaha (wirausaha), namun gak ada modal.

Ya... kasihan sekali mereka. Menyelesaikan pendidikan sarjana maupun SMA tentu mengeluarkan pengorbanan yang tidak sedikit, tenaga, fikiran dan dana. Setelah lulus, keluarga mereka banyak yang berharap jadi pegawai/karyawan, yang memiliki penghasilan tetap. Inilah potret kekinian kehidupan masyarakat kita. Sebetulnya, bila mereka mau bekerja keras dan menghilangkan ego ingin kerja kantoran, banyak peluang usaha yang bisa mendatangkan uang, dan memberikan mereka penghasilan. Tentu saja, tidak mudah dan datang begitu saja. Harus ada kemauan keras dan tekad untuk maju. Ya.... berwirausaha, peluangnya masih terbuka lebar.
Menurut saya, wirausahawan sejati, tidak pernah terkendala dengan modal. Karena konsep wirausaha serupa dengan dagang, namun berbeda saat menyoroti masalah permodalan. Bagi wirausahawan, modal tidak harus berbentuk uang. Modal adalah pemikiran, konsep dan kemauan merealisasikannya. Sementara ketika bicara dagang, maka modal tentu saja adalah uang. Karena ketika konsepnya dagang, harus ada barang yang riil diperdagangkan.

Dalam konteks wirausaha, pemikiran, konsep dan kemauan untuk merealisasikan, laksana sebuah ‘barang’ yang bisa mendatangkan uang. Namun demikian, wirausaha tidak serta merta menafikan uang. Yang saya maksudkan dengan modal wirausaha adalah dimana anda memiliki kemauan, disitulah jalan usaha anda.

Sebut saja, anda memiliki ide dan bermimpi jadi pengusaha bengkel kecil-kecilan. Tapi anda belum punya modal cukup. Lalu, anda mengurungkan niat untuk membuka bengkel. Disini anda, sudah membuang kesempatan emas menjadi pengusaha bengkel. Kenapa...? Coba anda terus tekadkan untuk buka usaha bengkel. Setiap hari anda kuatkan keyakinan. Dan tanamkan dalam hati, SAYA HARUS USAHA.

Soal modal.....? Sebagai orang yang relatif lama mengenyam dunia pendidikan, tentu wawasan dan pergaulan anda relatuif luas. Itulah modal anda. Jangan sia-siakan itu. Anda bisa hubungi mereka, siapa tahu diantara mereka ada yang mempunyai ide yang sama dengan anda. Atau ada yang mempunyai kelebihan dana, lalu memberikan pinjaman.

Lho..... tuh kan, ujung-ujungya modal duit juga. Bukan, bukan itu maksud saya. Ketika anda bergerak menghubungi relasi anda, anda sudah melaksanakan prinsip seorang wirausahawan. Kenapa anda bergerak? Karena memang anda punya konsep yang jelas. Anda adalah WIRAUSAHAWAN. Modal anda adalah pemikiran, konsep, dan upaya merealisasikannya.

Saya yakin, anda berkeinginan membuka sebuah usaha atau memperoleh pekerjaan, yang diharapkan memberikan ketenangan hidup anda. Bila ketenangan hidup, yang anda dambakan, kenapa disaat persaingan kerja semakin ketat, sebelum anda mendapatkannya, tidak segera melakukan praktek wirausaha.

Bila anda memang mau menjadi wirausahawan, tanamkan mulai saat ini dalam jiwa anda, sebuah tekad dan keyakinan anda akan berhasil. Ingat percaya pada keyakinan sendiri, merupakan faktor yang turut menentukan kesuksesan hidup anda. Jangan sia-siakan itu.
Ketika anda sudah mantap dengan keyakinan anda, sumber-sumber yang bakal menjadi permodalan usaha bakal terbuka. Terlebih, kemajuan IPTEK telah mendorong semua orang bisa mengakses internet, sebuah jembatan penghubung antara anda dengan dunia manapun. Disitu pula, jutaan peluang usaha bertebaran. Kembali dimana ada kemauan disitu ada jalan.

Sebagai orang yang berpendidikan cukup, tentu anda harus memberikan nilai lebih, bagi saudara-saudara kita. Melalui jalur wirausaha anda bisa berbagi dengan mereka. Kenapa.... ya iya lah, anda juga kan bagian dari mereka. Makanya, untuk berbuat seperti itu, ubahlah mindset anda dari hanya sekedar pencari kerja menjadi seorang pencari peluang usaha. Yang perlu menjadi catatan, kita jangan berharap yang gede dulu, maksud saya jangan remehkan hal-hal yang kecil. Semuanya, dalam kehidupan ini bermula dari yang kecil.

Maka tanamkan dalam diri anda, walaupun kecil-kecilan, anda telah menjadi seorang wirausahawan. Orang yang merdeka mengatur waktu anda sendiri. Bahkan anda bisa berbuat lebih banyak, membantu mereka yang belum beruntung secara ekonomi.

Oke... mari tumbuhkan mental wirausaha. Go.....g0... STOP DREAMING STAR ACTION.

Minggu, 05 Juli 2009

Produk Orientasi Pasar, Betulkah Dijamin Laku...?


Orientasi pasar....! kalimat ini sering saya dengar, bahkan mungkin juga dengan anda, saat-saat mengikuti kursus maupun pelatihan pemasaran. Tujuannya tentu saja, produk yang kita bikin bisa laku di pasaran.

Lantas..., apakah dengan memasarkan produk berorien­tasi pasar, produk yang dipasarkan pasti laku. Benarkah demikian? dalam parktiknya tidak juga.

Menjadi perusahaan yang berorientasi pasar dan memasarkan produk yang berorientasi pasar memang perlu, tetapi tidak bisa menyelesaikan semua permasalahan. Masih ada beberapa persyaratan penting lain yang diperlukan oleh perusahaan yang berorientasi pasar untuk dapat mencapai kesuskesan, antara lain:

Berorientasi ke pasar yang mana ?
Kemauan konsumen beragam. Ada yang menginginkan produk berkualitas bagus dan rela membayar mahal, tetapi ada juga yang lebih mementingkan harga murah dan tidak berkeberatan mendapat kualitas seadanya. Tentu saja tidak mungkin semuanya dapat dituruti dengan satu produk saja. Perusahaan harus dapat memutuskan pasar mana yang akan menjadi prioritasnya.

Pahami yang tersirat, bukan hanya yang tersurat dari pernyataan konsumen
Menjadi perusahaan yang berorientasi pasar bukan sekedar mendengarkan dan mengikuti permintaan konsumen. Sering­kali ada sesuatu yang tersirat dari pernyataan harapan konsumen. Lagi pula, kalau ‘hanya’ memenuhi pernyataan harapan konsumen, maka produk yang dihasilkan biasanya Cuma begitu-begitu saja

Diberi hati, minta ampela
Produk bagus seringkali masih dianggap belum cukup. Konsumen masih minta hadiah, masih minta program promosi, masih minta diskon, masih minta harga murah, dan sederetan permintaan yang lain. Perusahaan akan angkat tangan dan berteriak “ampun-ampun” kalau menurut semua permintaan konsumen.

Produk inovatif berorientasi pasar yang paling ideal adalah produk yang menang­kap dengan benar harapan konsumen, tetapi menawarkan keistimewaan atau manfaat yang berbeda atau unik, baik berbeda kompetitor maupun berbeda dari apa yang secara formal diminta konsumen.

Benang merahnya, memahami konsumen merupakan hal mutlak dan perlu, tetapi tidak cukup. Menjadi perusahaan yang berorientasi pasar merupakan pintu masuk, selanjutnya setelah pintu terbuka kita perlu melang­kah masuk dan melakukan sesuatu yang lain. Berorientasi pasar memang perlu, tetapi tidak cukup hanya dengan itu. Jadi jangan berpuas diri hanya dengan men­jadi perusahaan yang berorientasi pasar. Dan bisa jadi setelah kita mema­hami harapan, keinginan dan kebutuhan konsumen, maka yang dapat kita lakukan selanjutnya adalah mengajak konsumen untuk berubah.

Penggunaan produk telepon genggam banyak mengubah kebiasaan konsumen. Kita terbiasa dengan anggapan bahwa menggunakan telepon rumah untuk percakapan interlokal lebih hemat daripada menggunakan telepon genggam, apalagi pada jam-jam tertentu yang tarifnya murah. Tetapi akhir-akhir ini banyak perusahaan telekomunikasi seluler yang meniadakan biaya roaming (yaitu biaya tambahan untuk percakapan antar kota), dan bahkan ada yang menetapkan biaya percakapan sekian rupiah per-menit tanpa memperhatikan percakapan dalam atau luar kota.

Konsumen yang kritis akan mulai menghitung apakah biaya percakapan antar kota melalui telepon rumah tetap lebih rendah. Bila ternyata dengan telepon genggam lebih murah, maka konsumen akan merubah perilaku meneleponnya.

Penerapan sistem pembayaran dari paca-bayar menjadi prabayar “memaksa” konsumen untuk memilih. Jika pilihan jatuh pada sistem prabayar, maka konsumen yang tadinya terbiasa membayar biaya telepon setelah tagihan datang terpaksa merubah pola bayaran­nya menjadi membayar biaya telepon sekalipun percakapan belum dilakukan. {071}

Sabtu, 04 Juli 2009

Menulis Iklan Online yang Efektif Mendatangkan Penjualan

By JOKO SUSILO
Saat anda memulai bisnis internet, salah satu hal penting adalah berpromosi. Baik berpromosi secara online maupun offline. Di online, cara promosinya beraneka rupa. Baik yang menggunakan iklan berbayar maupun non berbayar.

Nah, saat anda menuliskan iklan, kemampuan anda dalam copywriting atau menuliskan iklan menjadi sangat penting. Karena itu menentukan apakah nantinya iklan anda diklik atau tidak.

Bagaimana cara menulis iklan online yang mematikan sehingga efektif mendatangkan penjualan?
Judul dan isi adalah kedua titik vital dalam iklan online. Pertama orang melihat judul. Selanjutnya, melihat isi untuk lebih meyakinkan mereka bahwa iklan tersebut yang memang diinginkannya. Karena itu, antara judul dengan isi harus solid.

Idealnya tips menulis iklan di bawah ini digunakan untuk iklan PPC (pey per click) yang mempertimbangkan keyword, seperti Adwords. Namun tak ada ruginya pula jika digunakan untuk iklan online secara umum. Tipsnya seperti di bawah ini:
  1. Pilih keyword. Dalam iklan, masukkan kata yang anda duga paling dicari target iklan anda. Misalkan saja, produknya berupa kopi yang dipasarkan Mas Sumartono kata apakah yang kira-kira dicari? Kopi nikmat, kopi enak, atau kopi lezat? Pilih salah satu.
  2. Buat beberapa rancangan judul. Andaikan memilih “kopi nikmat”, lalu coba buat dalam beberapa versi judul. Misalnya “Ingin Kopi Nikmat?”; “Cari Kopi Nikmat?”, “Ini Kopi Nikmat Kesukaan Anda!” dan lainnya.
  3. Menyantumkan jumlah pengguna. Masih mengenai judul, sebagai alternatif anda bisa buat judul yang menyebutkan jumlah pengguna produk tersebut. Sebagai contoh, misalkan bila produknya berupa bakso seperti blog baksowolu, bisa menulis “Bagaimana Rasa Bakso yang Minimal dinikmati 514 orang per harinya?”
  4. Perkuat dalam Isi. Setelah judul, anda tuliskan isi iklan anda. Pada isi, anda perkuat pesan yang ingin anda sampaikan. Memperkuatnya bisa dengan menampilkan keunggulan atau kekuatan produk anda.
  5. Hindari menyingkat. Sebagai contoh misalnya anda akan mengiklankan Formula Bisnis. Hindari menuliskan FB, lebih baik langsung ditulis Formula Bisnis. Mengapa? Karena pengunjung yang mengkliknya bisa salah kira. Dikiranya FB merupakan Facebook. Kalau demikian bisa jadi mereka mengklik yang tak diharapkan. Sehingga sangat mungkin mereka segera menutup iklan yang baru dikliknya. So, lebih baik langsung tuliskan nama lengkap produknya saja.
Kelima tips di atas tidak mutlak untuk iklan online. Anda mau gunakan untuk iklan offline seperti di spanduk, juga bisa. Dan yang penting dalam berpromosi, fokuskan pesan anda.

Silakan dicoba. Semoga bermanfaat.

Salam ACTION!

Inilah 10 Alasan Utama Orang Membeli Produk Anda



By Joko Susilo

Sering saya terima email yang meminta saran mengenai produk yang tengah disiapkan. Dan saya pikir ide-ide yang disampaikan sungguh luar biasa. Banyak lontaran ide segar pembuatan produk yang bahkan tak pernah terbayang sebelumnya. Dengan ide-ide cemerlang itu saya yakin bisnis internet di Indonesia bakal makin semarak.

Masih terkait dengan posting sebelumnya, kali ini saya jelaskan alasan atau motivasi utama orang membeli produk anda. Motif-motif inilah yang sebetulnya membuat produk anda dibeli orang.

Apa sajakah?
  1. Ketakutan. Orang terdorong membeli karena takut. Ketakutan merupakan pendorong orang membeli yang sangat kuat. Contoh, karena takut jelek, perempuan rajin membeli make up dan rutin ke salon. Karena takut sakit, orang jadi rajin berolahraga dan membeli multivitamin. Ketakutan apa lagi lainnya? Orang takut gagal, takut kalau tua hidup sengsara, dan banyak lagi ketakutan lainnya.
  2. Pengakuan. Orang membeli karena ingin dihargai dan diakui. Mereka ingin diterima sebagai bagian dari sebuah kelompok. Pada tingkatan yang lebih tinggi, orang ingin terkenal. Untuk mendapat pengakuan itu, mereka rela berkorban apapun.
  3. Cinta. Cinta juga pendorong pembelian yang sangat kuat. Orangtua rela mengorbankan apa saja demi anak-anak yang dicintainya. Asuransi jadi laris manis karena motif cinta ini.
  4. Menang. Tak ada yang suka disebut pecundang. Semua orang ingin menjadi pemenang. Semua orang ingin jadi yang terbaik. Agar menjadi yang terbaik, mereka menggunakan atau membeli alat terbaik. Agar pintar, mereka belajar di sekolah unggulan. Agar menang balapan, mereka pakai kendaraan terbaik, oli terbaik, teknisi terbaik, ban terbaik, dan semua yang terbaik.
  5. Mengembangkan diri. Orang selalu ingin lebih baik. Mereka bergabung dengan fitness centre agar tubuhnya jadi kotak-kotak. Mereka ikut seminar untuk belajar hal yang membantu mengembangkan dirinya.
  6. Nyaman. Orang selalu ingin kenyamanan. Kursi yang nyaman, kasur yang empuk, sepatu yang enak dipakai, mobil yang enak dinaiki, dan lainnya. Tak ada orang yang mau susah.
  7. Kebutuhan hidup. Orang hidup butuh makan, minum, tempat tinggal, kendaraan, listrik, telepon, pulsa, dan banyak lagi. Bagi pebisnis internet, komputer dan internet juga kebutuhan. “Barang yang membuat kita tak bisa ACTION tanpanya” menjadi alasan utama untuk membeli.
  8. Hasrat berbeda. Orang ingin tak sama dengan yang lainnya. Orang ingin tampil beda. Baju yang dipakai kalau bisa hanya satu-satunya di dunia. Handphone yang dipakai merupakan produk terbaru yang belum dimiliki tetangga. Hasrat ingin berbeda ini pendorong kuat untuk membeli.
  9. Hasrat berhubungan. Orang selalu berhasrat menjalin hubungan. Baik hubungan keluarga, teman, relasi, pacar, rekan kerja, dan hubungan-hubungan lainnya. Maka tak perlu heran kalau situs web pertemanan termasuk yang paling ramai di internet. Karena tak ada orang yang mau hidup sendiri di dunia.
  10. Kekuasaan. Orang ingin berkuasa. Orang ingin menjadi penguasa. Karena kekuasaan orang rela melakukan apapun bahkan meski kadang tak masuk nalar. Kekuasaan adalah salah satu motif terkuat tindakan manusia.
Kalau produk atau jasa anda mampu mengeksplorasi motif-motif itu, dan anda mampu mengkomunikasikannya secara tepat, niscaya produk anda akan diserbu pelanggan. Semakin banyak motif-motif tersebut masuk dalam unsur produk/jasa anda, dan anda mampu mempromosikan dengan benar, dijamin produk anda akan meledak di pasaran.

Salam ACTION!

LPE Banten 2009 Melambat

Sumber: Majalah Teras.com

Melihat data dan informasi terakhir, perekonomian di Banten tahun ini diprediksi mengalami penurunan sedikit lebih tinggi jika dibandingkan perkiraan pada triwulan ke-4 tahun lalu. Prediksi ini dikaitkan dengan kondisi ekspor impor yang menurun lebih tajam dari triwulan sebelumnya.

Diperkirakan, pertumbuhan ekonomi di triwulan pertama ini sampai dengan triwulan-triwulan mendatang, itu akan mengalami perlambatan dan mencapai pertumbuhan hanya 5,3 persen.
Padahal, sebelumnya Kantor Bank Indonesia (KBI) Serang memprediksi perkembangan ekonomi sampai dengan triwulan pertama akan mencapai 5,64persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi tahun 2009 secara keseluruhan (on year) diprediksikan akan mencapai sekitar angka 4,66 persen. Meski demikian, pertumbuhan eknomi di Banten dinilai masih lebih tinggi dari perkiraan rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya berkisar pada angka 4 persen.

“Jadi kalau 4,66 persen, Banten akan masih sebagai faktor penggerak ekonomi nasional. Dalam kajian ekonomi regional di Bali, daerah Jawa yang akan menjadi pendorong ekonomi nasional diantaranya adalah Banten, dan Jawa Timur. Bahkan Jawa Tengah dan Jawa Barat sendiri akan menyamai nasional atau sedikit lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional. Kemudian juga factor penopang pertumbuhan ekonomi untuk penghasil Migas, Sumatra dan Kalimantan masih menjadi faktor pendorong ke atas agar ekonomi nasional tidak merosot lebih dalam,” terang Peneliti Ekonomi Muda Senior di Kelompok Kajian dan Survei KBI Serang, Budi Widihartanto.

Menurut Budi, bila dilihat dari sisi Produk Domestic Regional Brutto (PDRB), dari sisi pengeluaran. Pengeluaran itu terdiri dari pengeluaran konsumsi swasta, pengeluaran konsumsi pemerintah, dan pengeluaran konsumsi lembaga nirlaba. Dari ketiga jenis konsumsi utama ini, konsumsi swasta menempati sektor dengan pengeluaran terbesar. Lembaga nirlaba ini semisal lembaga partai politik, yayasan dan sebagainya. Pada saat triwulan satu dan dua, diperkirakan pengeluaran terbesar adalah dari lembaga nirlaba ini untuk belanja politik mereka dalam memenangkan calon-calon legislatif dan calon presidennya.

Ditambah lagi, kata Budi, pada triwulan dua akan ditambah dari stimulus fiskal dari pemerintah pusat, yang rencananya bisa direalisasikan pada bulan April. Bila itu terjadi, pengaruhnya diperkirakan cukup besar, karena secara nasional, stimulus fiskal ini jumlahnya mencapai Rp 70 trilliun. Kemungkinan stimulus ini akan dibagi rata secara nasional. Untuk Banten sendiri, untuk triwulan pertama diperkirakan jumlahnya tidak terlalu besar, karena pada triwulan ini realisasi anggaran kemungkinan hanya mencapai sekitar 3,4 persen dari total APBD.

“Kalau APBD-nya sekitar 1,23 triliun misalnya, itu tinggal dikali saja. 1,23 trilliun dikali 3,4 persen. Kalau ditambah stimulus itu akan lumayan akan bertambah besar. Namun yang perlu diingat, walaupun stimulus cair pada bulan April, tetapi harus melalui proses birokrasi misalnya proses tender. Kemungkinan di awal masih belum cair. Bahkan baru bulan Mei atau bulan Juni yang mulai banyak, kemungkinan akhir triwulan dua lah diperkirakan akan ada peningkatan konsumsi pemerintah. Nah itu menjadi faktor penopang agar perlambatan penurunan ekonomi tidak berjalan,” papar Budi.

Ekspor Impor
Budi juga menambahkan, di triwulan satu dan dua, pengeluaran melalui ekspor dan import diperkirakan mengalami penurunan siginifikan. Padahal, faktor ekspor dan impor ini mempunyai derajat penyebaran yang tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi. Jadi setiap penurunan 1 persen dari penurunan PDRB ekspor, itu akan diikuti dengan penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,2 persen.

“Pengeluaran kan ada yang pengeluaran konsumsi swasta, pengeluaran konsumsi pemerintah, dan pengeluaran konsumsi lembaga nirlaba. Kemudian juga ada investasi, artinya penanaman modal Asing di dalam negeri, kemudian juga ada ekspor impor. Selain pembentukan modal cepat Brutto (PMPB). PMPB pada dasarnya investasi. Ekspor impor ini, yang kemarin cukup besar, karena ekspor impor kita ini condong dari sektor industri. Kalau dari sisi sektoral, sektor industri ini sekitar 4,7- 4,9 persen dari total PDRB Banten. Jadi hampir 50 persen dari sektor industri sendiri. Jadi kalau omzetnya sektor industri atau nilai tambah di sektor industri itu turun, tentu akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Banten. Sementara ini faktanya di bulan Januari, terlihat bahwa penurunannya sudah cukup tajam dari sisi ekspor dan impornya,” urai Budi.

Sedangkan dana Pihak Ketiga yang dikumpulkan perbankan, Pada triwulan kesatu ini belum sepesat pada triwulan dua dan tiga. Khusus mengenai penghimpunan dana pihak ketiga oleh perbankan di Banten memang masih menunjukan perkembangan yang cukup baik. Sehingga pada awal 2009 diperkirakan pertumbuhannya secara year on year (bulan Januari tahun 2009 dibandingkan dengan bulan Januari tahun sebelumnya) masih di level 20 persen.

Untuk triwulan satu ini sektor konsumsi masyarakat masih rendah, sehingga pertumbuhan di sektor konsumsi belum begitu besar, belum melebihi 5 persen. Hal itu terindikasi dari survey yang dilakukan KBI terhadap perbankan di Banten. Memang di daerah tertentu, kredit makin terserap, misalnya di wilayah Tangerang dan Kota Cilegon. Di zona lain relatif melemah atau melambat.

“Di Provinsi Banten tingkat pertumbuhan ekonomi yang masih cukup tinggi terutama pada empat daerah yaitu Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang , Kota Cilegon dan Serang,” terang Budi.

Tingkat Inflasi
Sementara, terkait tingkat Inflasi, Budi menyatakan, data BPS menunjukkan inflasi mengalami tren yang rendah. Jadi diperkirakan hingga akhir triwulan satu ini cenderung masih rendah, baik triwulanan maupun tahunannya. Inflasi dari Januari sampai Maret diperkirakan tidak jauh dari kisaran 1 persen, berada di level 0.88 persen. Bila year on year sudah turun hanya sekitar 9,2 persen.

Untuk bulan Januari, dari 10 komoditi terbesar yang berpengaruh terhadap inflasi yaitu makanan jadi, minuman tidak beralkohol, daging dan hasil-hasilnya, buah–buahan, perawatan jasmani dan kosmetika. Untuk bulan Februari penyumbang inflasi yang terbesar adalah jasa kesehatan (karena banyak yang sakit), tembakau dan minuman beralkohol penyumbang inflasi terbesar kedua. Yang ketiga rekreasi, keempat kursus-kursus, selanjutnya adalah bahan makanan, daging, ikan dan bumbu-bumbuan.

Dengan penurunan harga BBM , direspon dengan penurunan tarif angkutan kota, hal ini malah menimbulkan Deflasi, bukan inflasi. Tentunya ini mampu menekan kenaikan inflasi di bahan makanan. Karena kenaikan bahan makanan di Januari dan Februari cukup tinggi. Jadi Inflasi di Banten hanya 0,22 persen di bulan Januari, dan 0,12 persen di bulan Februari. Padahal di periode yang sama pada tahun 2008, inflasi di bulan Januari 1,87 persen. Sedangkan dibulan Februari 1,72. Jadi kalau ditotal dua bulan ini inflasi diatas 1,55persen. Tahun 2009 ini inflasi dari bulan Januari-Februari di bawah 0,5 persen. <***>

Kamis, 02 Juli 2009

KONTEMPLASI

.....ALLAH TIDAK MEMBEBANI SESEORANG, KECUALI SESUAI DENGAN KEMAMPUANNYA.....>>>ALQUR'AN


"Bisa dikatakan, orang masuk dalam tiga kategori: Sdikit yang membuat sesuatu jadi kenyataan, banyak yang kadi penonton, dan mayoritas tidak tahu apa-apa yang telah terjadi." >>>>NICHOLAS MURRAY BUTLER


"Kegagalan dapat diagi menjadi 2 sebab. yakni orang yang berpikir tapi tidak pernah bertindak dan orang yang bertindak tapi tidak pernah berpikir." >>>>REVEREND W.A NANCE


"Orang harus cukup tegar untuk memaafkan kesalahan, cukup pintar untuk belajar dari kesalahan dan cukup kuat untuk mengoreksi kesalahan.">>>>JOHN MAXWEL


"Anda punya gagasan cemerlang. NAmun jika Anda tidak menyampaikan gagasan anda, tidak akan beranjak kemanapun.">>>>>LEE LA COCCA


"Anda harus hidup dengan mereka untuk mengetahui masalah mereka, dan Hidup dengan Tuhan untuk memecahkan masalah mereka.">>>>>>>>P.T FORSYTH


"Kegagalan adalah peluang untuk memulai lagi dengan lebih cerdik.">>>>HENRY FORD


"Punya keyakinan bahwa jika anda dapat melakukan hal-hal kecil dengan baik, anda dapat mengerakan hal-hal besar dengan baik juuga.">>>>>STOREY


"KETIKA ANDA BERHENTI BELAJAR, ANDA BERHENTI MEMIMPIN." >>>>RICK WARREN

Rabu, 01 Juli 2009

Koperasi Dewi Sri, Dulu 100 ribu kini 1,3 Miliar

Koperasi “Dewi Sri” salah satu koperasi di Kabupaten Lebak yang bergerak pada usaha simpan pinjam dan Warung serba ada (Waserba) yang pada awal berdiri tahun 1976 dengan asset awal yang dimiliki sebesar Rp. 100 ribu, ternyata dalam perjalanan menjalani usahanya hingga sekarang dapat meningkatkan asset cukup signifikan. Terlapor asset yang dimiliki sekarang sebesar Rp. 1,3 miliar. Hal itu dikatakan Ketua Koperasi “Dewi Sri” , Dede Supriatna saat ditemui Banten Ekspose diruang kerjanya.

Dijelaskan Dede, dalam permodalan Koperasi “Dewi Sri” hanya bersumber dari anggota. Saat ini tercatat memiliki 230 anggota yang semuanya dari lingkungan pertanian yakni, pertanian, peternakan dan perikanan.

Masih kata Dede, Koperasi “Dewi Sri”memiliki kelebihan yakni, pada setiap tahun tiap anggota menyimpan untuk Hari Raya (Idul Fitri –red) yang satu bulan sebelumnya dibagikan pada tiap anggota. Pada posisi itu, dana yang disimpan oleh tiap anggota dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.

“5 tahun lalu, dana simpanan anggota untuk hari raya sebesar Rp. 50 juta, kini dana tersebut mencapai Rp. 120 juta. Dari situ jelas, tingkat kesadaran para anggota untuk menabung semakin meningkat,” kata Dede.

Strategi dalam peraihan hasil usaha, lanjut Dede, beban usaha tidak lebih dari 30%pendapatan, sehingga Sisa Hasil Usaha (SHU) cenderung meningkat diatas 20%. Bagi pengurus dan pengawas, lanjut Dede lagi, dalam pengalokasian haknya tidak terlalu besar. Dalam hal ini, demi pengabdian dan semata-mata demi memenuhi kesejahteraan para anggota dan kemajuan koperasi.

Terpisah, salah satu anggota Koperasi “Dewi Sri” , Baum Sobandi kepada Banten Ekspose mengatakan, dirinya merasa puas menjadi anggota Koperasi “Dewi Sri”, karena dari mulai pelayanan dan manajemen yang diterapkan lebih berpihak pada upaya peningkatan kesejahteraan anggota, sehingga apa yang dibutuhkan oleh anggota dapat terpenuhi dengan baik.

“Saya percaya dan puas menjadi anggota Koperasi “Dewi Sri” selain manajemen usahanya baik juga sangat dirasakan lebih focus pada upaya meningkatkan kesejahteraan para anggotanya,” kata Baum.